Jumat, 16 November 2012

Perempuan dan Sopir Taksi

Pagi masih buta ketika perempuan itu beranjak santai keluar dari sebuah kamar. Wajahnya penuh gairah dan semangat. Jalanan sangat lengang, hanya sesekali ada motor atau mobil lewat. Ia menyetop sebuah taksi yang lewat.

“Kemana, mba?”  Sopir taksi tampan tersenyum menyapa, usianya sekitar duapuluhan. Wajah sopir taksi itu membuat dia teringat salah seorang artis holliwood yang filmnya pernah dia tonton.

“Jalan lurus aja, kalo sampe saya akan bilang” kata perempuan itu kemudian membanting pintu taksi. Hal itu membuat mimik sopir taksi berubah senyum hilang dari wajah tampannya. Dia menjalankan taksinya dengan bersungut-sungut. Berdoa semoga pintu taksi tak apa-apa . Dipandanginya sosok perempuan yang duduk melipat kaki di bangku belakang dari balik kaca kemudi. Tampak sesosok perempuan muda berusia kurang dari 25 tahun. Wajahnya cantik, hidung mancung, bibir merekah dan rambutnya dibiarkan tergerai berantakan. Dia mengenakan jaket dan celana panjang dari kulit. Seksi dan menawan apalagi kalo tak mengenakan apa-apa. Tapi, apa gerangan yang membuat perempuan itu masih berkeliaran sendirian jam 3 dini hari begini? Sopir taksi menebak-nebak. Seketika perempuan itu merogoh sebatang rokok dan dengan enteng menyalakannya. Seketika, taksi dipenuhi asap rokok.

“Maaf Mbak, tak boleh merokok didalam taksi”  guratan-guratan marah tampak pada sopir taksi bertampang artis holliwood itu. Perempuan itu tersenyum, menyadari kemarahan sopir taksi, dia tahu sopir taksi menyesal telah menawarkan tumpangan. Kelihatan jelas raut kekesalan saat perempuan itu membanting pintu taksi. Tetapi kalo dipikir-pikir, yang seharusnya marah itu adalah perempuan itu, sedari tadi sopir taksi dengan seenaknya memperhatikannya dari kaca kemudi. Tatapan mata sopir taksi itu seperti tatapan mata para penambang emas ketika menemukan berlian. Dimatikan rokoknya dan memandang tajam mata sopir taksi yang menatap marah ke arahnya lewat kaca kemudi. Dasar laki-laki! mau pejabat, esklusif muda atau sopir taksi sama saja pikiranya ingin bercinta dengan wanita cantik yang dilihatnya. Dan, sayang sekali mereka tak bisa menyembunyikan pikiran mereka itu. Perempuan itu mengalihkan matanya ke jalanan gelap.

Sopir taksi segera membuka jendela taksinya, dibiarkanyan asap-asap rokok berterbangan ke luar. Dasar wanita dungu! apakah dia tak tau kalo ruangan berAC itu tak boleh merokok. Dirinya saja dari tak sempat merokok. Sebungkus rokok soempurna mild menonjol dari baju seragam taksi berwarna birunya. dia sebenarnya ingin berhenti sebentar dan mengisap satu batang rokok kalo saja perempuan itu tidak menyetop taksinya.. Paru-parunya haus akan kenikmatan nikotin satu batang sehabis makan malam jam sepuluh malaman tadi rupanya sudah habis khasiatnya.

“Sial!” runtuknya dalam hati dia sudah pelan-pelan mulai menjadi pencandu rupanya. Ditatapnya perempuan itu dari balik kaca kemudi, perempuan itu sedang asyik memandang ke luar jalanan.

“Mba, mau kemana kita sebenarnya? ini sudah limabelas menit dan anda belom menyebutkan kemana akan pergi?” Limabelas menit berlalu sopir taksi gamang dari tadi mereka berjalan lurus

“Satu pertanyaan lagi tentang kemana aku akan pergi, maka ucapkan selamat tinggal kepada 50% rupiah yang tertera di argomu” jawab perempuan itu enteng sambil terus menatap ke luar jendela. Sopir taksi naik pitam sombong sekali perempuan ini, lagaknya minta ampun. Dasar perempuan! dimana-mana sama saja isi kepala mereka selalu tak bisa di tebak. Sopir taksi menatap perempuan itu dari balik kaca dengan sebal, dia ingin sekali menghentikan taksi ini sesegera mungkin dan menendang perempuan itu keluar. Untung dia perempuan dan sekarang masih pagi. Tiba-tiba kebingungan melanda sopi taksi, apa gerangan yang dilakukan perempuan itu malam-malam begini? Jangan-jangan dia adalah pelacur yang habis tidur dengan bos kaya atau mungkin dia habis diputuskan pacarnya yang ternyata sudah beristri atau mungkin dia anak orang kaya yang kesepian.

“Jangan suka menerka-nerka apa yang orang lain kerjakan karena situasi yang terjadi” perempuan itu bersuara tiba-tiba, sopir taksi terkaget, hampir saja dia menginjak rem. Perempuan itu berbicara tiba-tiba dan dapat menebak dengan benar isi kepalanya. Dia merinding jangan-jangan perempuan itu adalah paranormal.

“Aku akan memberimu bonus kalo kau mau mendengarkan cerita hidupku” Sopir taksi menatap bingung kearah perempuan itu dari kaca kemudi benar-benar aneh tadi dia ketus sekarang bersahabat.

“Kau tau sopir taksi, Tuhan itu tidak adil” perempuan itu memulai sopir taksi bingung dan kesal bingung kenapa tiba-tiba si perempuan ini mulai bercerita dan kesal kenapa tidak bisa bilang apa-apa. Dia bahkan tak bilang mau mendengar cerita perempuan itu. tetapi, pikirannya melunak ketika dilihatnya wanita itu menatap sedih dari balik kaca kemudinya.

“Ceritakanlah kenapa Tuhan tak adil” kata sopir taksi kemudian. Si perempuan tersenyum sama seperti dugaannya sopir taksi ini baik hati.

“Pernah kah kau mencintai seseorang sebegitu dalam sehingga setiap detik kau tak bisa menghapus dia dari benaknya? Pernahkah kau mencintai seseorang begitu dalam sehingga ketika kau tak tau kabarnya hari ini; paru-parumu tak berespon terhadap udara, otakmu tak bisa bekerja, lambungmu tak bisa mencerna makanan, ragamu mati dan energymu hilang?” sopir taksi diam menyimak kata-kata si perempuan, perempuan itu patah hati rupanya. Sopir taksi pernah mendengar ketika seorang perempuan curhat, sebaiknya kita diam saja.

“Aku mencintai ayah tiriku, Usia kami terpaut 20 tahun, ibuku melahirkan aku diusia 19 tahun anak haram tanpa ayah. Aku yang pertama kali bertemu dengan ayah tiriku itu, aku mencintai sepenuh hati karena dia memberiku kekuatan dan mengajarkan aku untuk bertahan, aku mencintai dia dengan sepenuh hati sepenuh jiwa. Ketika dia dan ibuku saling mencintai, duniaku mati”

“Apakah kau mencintai ibumu?”  hanya itu yang keluar dari mulut sopir taksi setelah mereka terdiam lama. Perempuan itu tertawa

“Aku menghargai dia sebagai wanita yang mau membiarkan aku berkembang dalam ovariumnya, melahirkan aku , membesarkan ku seorang diri, merawat ku saat sakit, mengingatkanku saat lengah, tertawa disetiap aku bahagia. Aku tidak mencintai ibuku tetapi aku sangat mencintainya” sopir taksi terdiam perempuan malang. pikirnya.

“Jadi kau memilih mereka berbahagia dan mengorbankan perasaanmu sendiri. kau perempuan yang hebat!” Kekesalan karena ulah perempuan itu segera hilang dia menatap kagum kearah wanita itu dari balik kaca kemudinya. Jaman sekarang jarang ada perempuan yang masih tersenyum bahagia ketika patah hati

“Yah tepat seperti itulah, toh mereka sudah berbahagia sekarang dan aku senang karenanya” perempuan itu tersenyum misterius ke arah sopir taksi

“Turunkan aku disana” tiba-tiba perempuan itu bersuara Sopir taksi terkaget. Bingung, kenapa tiba-tiba perempuan ini minta berhenti. Ditatapnya perempuan itu dari balik kaca kemudi dan segera memberhentikan taksinya disebuah halte


“Rumahku dijalan masuk itu tapi aku ingin berjalan dari sini” jelas perempuan kemudian menyerahkan 5 lembar seratus ribuan kepada sopi taksi

“Ambil ini sekaligus tip buat mu dan terimakasih sudah mendengarku bercerita” lalu dia melangkah keluar meninggalkan taksi sopir taksi yang terkaget. Uang itu lima kali lebih banyak dari argo yang tertera di taksinya. Dalam hati dia bersyukur dan berdoa tulus semoga perempuan itu berbahagia.
***
Sopir taksi sampe ke tempat kosannya pukul tujuh pagi. Dia sangat merindukan bantal dan tempat tidurnya. Berjaga sepanjang malam sambil membawa taksi akan dibalasnya dengan tiduran seharian sebelum kembali bekerja lagi nanti di pukul 10malam.

“eh sopir taxy, lo baru balik ya? gila lo ga bakaln percaya apa yang gw baca dikoran hari ini” teman sekosannya yang seorang mahasiswa menyapanya . mahasiswa ini mengambil jurusan komunikasi dan bercita-cita menjadi wartawan. koran adalah sarapannya setiap pagi

“Paling ada penjabat yang ditangkap karena korupsi” jawab sopir taksi acuh tak acuh dia ingin segera tidur

“Ah itu mah biasa, tau ga beritanya pengantin baru yang baru aja nikah semalam di tembak”

“Terus apa hubungannya ama gw”

“Yah ga ada seh tapi tau ga lo, yang bunuh sepasang pengantin itu anak perempuan si pengantin wanita, trus anak perempuan itu pasrah aja waktu dibawah ke kantor polisi ini dia fotonya” sopir taxi terkaget kantuknya hilang

“Coba gw liat koran lo” diraihnya Koran itu cepat dari tangan mahasiswa itu dan terkaget setengah mati waktu melihat gambar yang tertera di koran tersebut

“Ini loh perempuan yang membunuh ayah tiri dan ibunya, cakep kan?” Itu adalah perempuan yang tadi pagi jadi penumpang taxy, perempuan yang dikiranya tegar dan baik hati yang memberinya tip banyak dan didoakan nya semoga berbahagia. Benar-benar tak disangka Sopir taxy tau dia takan bisa tidur nyenyak hari itu
Tamat

Depok, November 2009 Cerpen pertama saya! Ini setelah pengeditan berulang-ulang (versi awal jangan ditanya amburadulnya) BTW setelah menulis Cerpen ini saya ga pernah nulis cerpen lagi selam dua tahun. Baru November 2011 lalu saya kembali aktif menulis cerpen dan saya sudah menulis sekitar 70an cerpen.. Well saya akan terus menulis karena menulis itu bagian dari jiwa saya..

0 komentar:

Postingan Populer